Senin, 06 November 2017

Beranilah Bermimpi!!!!!

Ketika hari terus berganti meninggalkan jejak kehidupan manusia yang sunyi sepi. Siapa yang tidak mampu bertahan maka akan digerogoti oleh masa yang tidak pernah menoleh kebelakang. Terkadang hanya rasa penyesalan yang terus membayang dan mengahantui anak adam dimuka bumi ini. Namun kita harus terus berjalan meski letih, cacian, diremehkan, atau bahkan tidak pernah dianggap ada atas apa yang kita kerjakan laksana gula yang manis larut dalam kopi namun buka gula yang akan disebut melainkan kopi itu sendiri. Manusia memang aneh lebih mengingat hal yang pahik daripada hal manis.

Jadi apakah kita harus berbuat yang buruk dulu untuk diingat orang??? Saya jadi teringat akan guru saya yang mengatakan “ada dua jenis orang yang akan lebih saya ingat besok yang pertama orang yang baik dan yang kedua adalah orang nakal”. Yah!! Kata “nakal” ini memang banyak digunakan orang-orang yang tidak bisa berbuat baik untuk bisa dikenal atau paling tidak dilihat oleh orang lain. Jika kalihan pernah nonton filem jepang crowd zero mereka bertarung untuk mendapatkan sebuah pengakuan, hehe saya yakin dulu kalian juga pernah menghayal seperti itu????? Ngaku deh!!!! Hehe soalnya dulu gue juga pernah berfikir menjadi seperti itu tapi saya tidak bisa seperti ini makanya gue jadi orang baik aja lah.
Nah…nah lu lihat kan sebenarnya untuk jadi orang baik itu mudah tapi tergantung orangnya yang mau atau tidak berubah. Sama halnya jika kita ingin berprestasi bagi sebagian orang mungkin itu adalah hal yang sulit. Taukan kenapa???? Well,,, gue akan jawab karena belum dilakuin aja mereka udah bilang sulit. Kalau kalian percaya manusia itu memiliki alam bawah sadar yang akan merespon sesuai dengan perintah otak. Kalau otak kalian merespon “I can’t do it” makan benar kamu gak akan pernah bisa melakukannya. Kalau bermimpi aja kalian gak berani maka sangat rugi kalian, karena mimpi itu gratis alias tidak ditarik biaya sepeserpun. Untuk itu start from now untuk bermimpin menjadi orang besar. Seperti kata bapak pendiri bangsa kita bung Karno “bermimpilah setinggi-tingginya karena jika jatuh maka kamu akan jatuh pada bintang-bintang.
“Sekian goresan pena dari saya by izhar ependi”

Rabu, 02 Agustus 2017

DUNIA POLITIK VS DUNIA PENDIDIKAN



Posted By: Izhar Ependi on 31 Juli 2017
Mataram-Univeristas Mataram digemparkan dengan status yang viral di sosial media #unrambanjirktp. Entah apa maksud dari hashtag tersebut sehingga banyak mahasiswa UNRAM yang menulis seperti itu. Namun, menurut salah satu mahasiswa yang menjadi pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa Univeristas Mataram yang tidak mau disebutkan namanya itu mengatakan, “akhir-akhir ini kampus unram dibanjiri dengan fotocopy KTP yang diminta oleh oknum pejabat di lembaga strategis kampus untuk kepentingan politik. Isu fotocopy KTP tidak hanya terjadi pada tahun ini, tahun 2016 juga santer isu fotocopy KTP oleh oknum tersebut untuk kepentingan politik akan tetapi pihak rektorat membantah hal tersebut, dikarenakan bukti yang tidak memadai maka kami putuskan untuk tidak menindak lanjuti. Sepintar-pintarnya bangkai ditutupi pasti akan tercium juga, itulah pepatah yang cocok untuk menggabarkan pihak rektorat UNRAM. Pada tahun ini mahasiswa penerima beasiswa, KKN dan Mahasiswa Baru menjadi korban penyalahgunaan wewenang untuk kepentingan politik, dengan meminta fotocopy KTP kepada mereka dan bahkan ada yang lebih ironi lagi mahasiswa baru disuruh untuk menyanyikan yel-yel untuk mendukung calon dari instansi Perguruan Tinggi Negri tersebut untuk menjadi NTB 1. Inilah yang membuat mahasiswa unram geram dan mengekspresikan kemarahan mereka melalui sosial media dengan #unrambanjirktp”.
Sungguh sangat disayangakan jika hal ini benar adanya, karena tidak hanya mencoreng instansi terkait namun juga dunia pendidikan yang notabennya merupakan tempat orang terdidik, malah melakukan hal yang tidak pantas untuk dilakukan oleh orang terdidik. Mengingat SK DIRJEN DIKTI No. 26 Tahun 2002 dan UU Pemilu Pasal 86 UU No. 8 Tahun 2012 Ayat 1 Huruf h tentang larangan praktik politik di dunia pendidikan.

Selasa, 01 Agustus 2017

Mahasiswa UNRAM akan Dicabut Gelar Kemahasiswaan. Ada Apa dengan UNRAM???

Lalu Onang Wahyu Pratama (Sekjen BEM UNRAM)

Posted By: Izhar Ependi on 2 Agustus 2017
Mataram-Mahasiswa dikatakan sebagai komunitas unik yang berada di masyarakat, dengan kesempatan dan kelebihan yang dimiliki, mahasiswa mampu berada sedikit di atas masyarakat. Mahasiswa juga belum terpengaruh oleh kepentingan-kepentingan suatu golongan, ormas, parpol, dsb. Sehingga mahasiswa dapat dikatakan (seharusnya) memiliki idealisme. Idealisme adalah suatu kebenaran yang diyakini murni dari pribadi seseorang dan tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal yang dapat menggeser makna kebenaran tersebut.
Berdasarkan berbagai potensi dan kesempatan yang dimiliki oleh mahasiswa, tidak sepantasnyalah bila mahasiswa hanya mementingkan kebutuhan dirinya sendiri tanpa memberikan kontribusi terhadap bangsa dan negara. Mahasiswa itu sudah bukan siswa yang tugasnya hanya belajar, bukan pula rakyat, bukan pula pemerintah. Mahasiswa memiliki tempat tersendiri di lingkungan masyarakat, bukan berarti memisahkan diri dari masyarakat.
Namun saat ini, gelar mahasiswa hanya sebatas sematan yang seakan-akan tak memiliki makna dikarenakan mahasiswa saat ini banyak yang menanggalkan idealisme hanya untuk kepentingan pribadi. Kita tentu merindukan mahasiswa priode 45 yang dimana berkat jasa mereka Indonesia dapat merdeka, dengan menculik tokoh proklamator sampai ke Rengasdengklok. Selain itu yang tak luput dari ingatan kita priode  98, mahasiswa berhasil menumbangkan rezim pemerintah orde baru dengan mundurnya secara resmi presiden RI pada saat itu, yaitu Soeharto pada tanggal 21 Mei 1998.
            Setelah itu mahasiswa seakan tertidur. Begitu banyak kebijakan yang tidak pro rakyat dan mahasiswa oleh pemimpin kita, namun mahasiswa seolah bungkam. Saat ini saudara kita Lalu Onang Wahyu Pratama (Sekjen BEM UNRAM) mengingatkan mahasiswa UNRAM untuk tidak takut bersuara dalam mengingatkan pemimpin jika ada yang salah dan bertentangan dengan undang-undang, karena itulah kewajiban mahasiswa. Jika tidak berani bersuara seharusnya mahasiswa menanggalkan gelar kemahasiswaannya. Jangan pernah takut untuk bersuara jika yang kita perjuangankan adalah suatu kebenaran akan tetapi takutlah diam, ketika kita tidak bersuara untuk membela kebenaran.
Hidup Mahasiswa!!!
Hidup Rakyat Indonesia!!!