Selasa, 01 Agustus 2017

Mahasiswa UNRAM akan Dicabut Gelar Kemahasiswaan. Ada Apa dengan UNRAM???

Lalu Onang Wahyu Pratama (Sekjen BEM UNRAM)

Posted By: Izhar Ependi on 2 Agustus 2017
Mataram-Mahasiswa dikatakan sebagai komunitas unik yang berada di masyarakat, dengan kesempatan dan kelebihan yang dimiliki, mahasiswa mampu berada sedikit di atas masyarakat. Mahasiswa juga belum terpengaruh oleh kepentingan-kepentingan suatu golongan, ormas, parpol, dsb. Sehingga mahasiswa dapat dikatakan (seharusnya) memiliki idealisme. Idealisme adalah suatu kebenaran yang diyakini murni dari pribadi seseorang dan tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal yang dapat menggeser makna kebenaran tersebut.
Berdasarkan berbagai potensi dan kesempatan yang dimiliki oleh mahasiswa, tidak sepantasnyalah bila mahasiswa hanya mementingkan kebutuhan dirinya sendiri tanpa memberikan kontribusi terhadap bangsa dan negara. Mahasiswa itu sudah bukan siswa yang tugasnya hanya belajar, bukan pula rakyat, bukan pula pemerintah. Mahasiswa memiliki tempat tersendiri di lingkungan masyarakat, bukan berarti memisahkan diri dari masyarakat.
Namun saat ini, gelar mahasiswa hanya sebatas sematan yang seakan-akan tak memiliki makna dikarenakan mahasiswa saat ini banyak yang menanggalkan idealisme hanya untuk kepentingan pribadi. Kita tentu merindukan mahasiswa priode 45 yang dimana berkat jasa mereka Indonesia dapat merdeka, dengan menculik tokoh proklamator sampai ke Rengasdengklok. Selain itu yang tak luput dari ingatan kita priode  98, mahasiswa berhasil menumbangkan rezim pemerintah orde baru dengan mundurnya secara resmi presiden RI pada saat itu, yaitu Soeharto pada tanggal 21 Mei 1998.
            Setelah itu mahasiswa seakan tertidur. Begitu banyak kebijakan yang tidak pro rakyat dan mahasiswa oleh pemimpin kita, namun mahasiswa seolah bungkam. Saat ini saudara kita Lalu Onang Wahyu Pratama (Sekjen BEM UNRAM) mengingatkan mahasiswa UNRAM untuk tidak takut bersuara dalam mengingatkan pemimpin jika ada yang salah dan bertentangan dengan undang-undang, karena itulah kewajiban mahasiswa. Jika tidak berani bersuara seharusnya mahasiswa menanggalkan gelar kemahasiswaannya. Jangan pernah takut untuk bersuara jika yang kita perjuangankan adalah suatu kebenaran akan tetapi takutlah diam, ketika kita tidak bersuara untuk membela kebenaran.
Hidup Mahasiswa!!!
Hidup Rakyat Indonesia!!!

9 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Hal ini di mulai dari OSPEK yg sudh tdk efisien untuk menjadikan siswa menjadi mahasiswa... Petuah" dan aturan yang banyak menekan mental Mahasiswa, bahkan organisasi yang mampu membangkitkan makna seorang mahasiswa d batasi bahkan d larang diikuti... Mahasiswa d tuntut untuk lulus cepat dengan nilai tinggi, tak ada satupun pembahasan mahasiswa harusnya membawa perubahan kepada masyarakat bukan hanya bertugas belajar seperti mendengarkan ceramah... Duduk diam, mendengarkan dan menerima bgtu sj

    BalasHapus
  3. Siiipz...salam mahasiswa...merdeka...

    BalasHapus
  4. Bangkit dan bangkitlah para mahasiswa pejuang.

    Salam darah juah.

    BalasHapus
  5. karakter mahasiswa antar generasi semakin menurun, menurut, meniru dan mendiam tak ada bersuara maupun gerakan.
    cara atau didikan yang diterima berbeda, apalagi ospek yang saat ini. menurutku kurang membentuk karakter.
    sekalinya ada ancaman nyali akan menciut.
    "mahasiswa punya ruang tersendiri" patut dipahami setiap mahasiswa.
    hidup mahasiswa !!!

    BalasHapus
  6. Bahkan mahasiswa pun disuruh mengumpulkan ktp keluarga :D hanya untuk kepentingan seseorang yang memegang kendali besar di Universitas tersebut -_- apakan itu yang nama nya tempat pendidikan ? hanya untuk memanfaatkan mahasiswa sebagai pegangan pribadi ? Percuma punya gelar banyak kalo gak punya otak !!!

    BalasHapus
  7. What is an American coin casino? - Casinoworld
    American coin casino 인카지노 is a casino, operated by Digimedia Limited. Founded in choegocasino 1997, the 메리트카지노 American coin casino market has expanded in size over the last five

    BalasHapus