Jumat, 21 Februari 2020

Stop Penipuan Berlebel Agama


Sabtu, 22 Februari 2020
Penulis : Izhar Ependi

Penipuan dengan menggunakan embel-embel syariah menjadi tranding saat ini. Sebut saja First Travel yang bergerak dalam bidang jasa travel umroh, dan penipuan yang dilakukan oleh PT. Wepro Citra Sentosa, pengembang perumahan yang berkantor di wilayah Bintaro, Tangerang Selatan. Diduga menipu sekitar 3.680 yang tersebar dibeberapa wilayah. Masyarakat dapat memiliki rumah kredit bunga 0% dengan harga miring. Namun yang terjadi bukanya memiliki rumah, dana masyarakat yang mereka kumpulkan raip entah kemana oleh pengembang. Selain itu ada  isu yang tengak hangat dikalangan masyarakat salah satu fintech yang sudah mendapatka lebel syariah dari MUI tengah diisukan merugikan 90% mitranya dikarenakan menggunakan sistem lama yaitu money game namun dengan label syariah. Tentu ini menjadi keprihatinan banyak pihak. Disaat masyarakat sudah banyak yang ingin berhijrah dari sistem kafir yaitu kapitalis ke syariah namun karena masyarakat masih belum memahami tentang sistem sehingga tidak sedikit pihak yang mengambil keuntungan dalam hal ini. Masyarakat banyak yang langsung percaya jika ada perusahaan yang dijamin oleh lembaga pemerintah. Namun jika kita menilik kebelakang begitu banyak permasalahan perusahaan meski itu ada jaminan tertentu dari lembaga pemerintah itu sendiri dikarenakan ada oknum yang tidak bertanggungjawab yang banyak menyalahgunakan wewenang jabatan mereka. Imbasnya tentu yang menjadi borok adalah lembaga yang amanah melaksankan sistem yang sesuai denga syariat menjadi tercoreng sehingga banyak yang tidak percaya lagi dengan sistem islam karena sama dengan sistem kapitalis yang banyak menipu umat. Untuk umat sebelum berkerjasama dengan lembaga apapun yang menggunakan lebel agama alangkah lebih baiknya menelaah terlebih dahulu sistem yang diterapkan didalamnya. Jangan sampe niat kita untuk berhijrah dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab yang banyak menjual ayat Al Qur’an untuk mengenyangkan perut mereka.